Tunggul Yonif 714/SM

TUNGGUL BATALYON INFANTERI 714/SINTUWU MAROSO




 

KETERANGAN ARTI / MAKNA TUNGGUL BATALYON INFANTERI 714/SINTUWU MAROSO


 

BENTUK.

  1. Tunggul Yonif 714/SM, berbentuk empat persegi panjang dari bahan beludru hijau tua dan jumbai warna kuning emas.

  2. Pada bagian belakang lambang Tunggul terdapat lambang Kodam VII/Wrb.

  3. Pada bagian muka dilukiskan lambang Tunggul Yonif 714/SM :

    • Bagian atas tengah     :  Bintang bersudut lima.

    • Bagian tengah            :

      • Burung Maleo

      • Parang dan Tameng

      • Rantai Delapan

      • Ombak Laut



    • Bagian bawah tengah : Pita dengan tulisan  “SINTUWU MAROSO ”.




ARTI DAN MAKNA TUNGGUL

LUKISAN.

  1. Bintang bersudut lima, melambangkan pancasila sebagai Dasar / Falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tiap prajurit membela dan mempertahankannya, juga sebagai lambang/simbol TNI-AD yang mengandung lima kebulatan tekad dalam Sumpah Prajurit.

  2. Untaian rantai delapan, melambangkan ikatan persatuan yang kuat antara warga kabupaten Poso, Morawali, Tojo Una-una dan Luwuk dengan Delapan Wajib TNI.

  3. Burung Maleo, merupakan Binatang khas Sulawesi Tengah dan merupakan Burung kebanggaan masyarakat Poso, Morowali, Tojo Una-una dan Luwuk. Burung Maleo mempunyai ciri tidak mengganggu satwa lain dan mempunyai jiwa korsa yang kuat serta mudah beradaptasi dengan segala macam kondisi cuaca.  Hal ini yang menjadi Prinsip Prajurit Yonif 714/SM, yang mana tidak pernah mengganggu hak dan ketenangan orang lain, memiliki semangat persatuan didalam menghadapi segala macam ancaman / tantangan baik dari dalam maupun dari luar demi tegaknya NKRI.

  4. Parang dan Tameng, parang merupakan warisan leluhur Sulawesi Tengah sebagai alat untuk mempertahankan daerah/wilayah dari serangan, tameng merupakan benteng pertahanan/perlindungan dari serangan.

  5. Laut dan Gelombang, melambangkan bahwa Prajurit Yonif 714/SM dalam melaksanakan tugasnya pantang menyerah, semangat dan pengabdian yang tak pernah berhenti, gelombang 1 melambangkan Prajurit Rakyat, gelombang 2 melambangkan Prajurit Pejuang, gelombang 3 melambangkan Prajurit Nasional.

  6. Motto “SINTUWU MAROSO” berasal dari bahasa Poso yang berarti “PERSATUAN YANG KUAT” dalam arti luas berarti Prajurit Yonif 714/SM didalam mengemban tugas diperlukan Persatuan dan Kesatuan agar dapat tercapai sasaran pokok.


TATA WARNA.

Warna yang terdapat dalam lukisan Tunggul Yonif 714/SM, melambangkan sifat “KESATRIA” yang terdiri dari  :

  1. Merah, melambangkan keberanian dan kejantanan.

  2. Hijau, melambangkan kesuburan dan kesegaran.

  3. Putih, melambangkan suci dan jujur.

  4. Hitam, melambangkan ketabahan dan ketekunan.

  5. Kuning, melambangkan kegemilangan, kematangan dan keagungan.

  6. Biru, melambangkan cinta dan kasih sayang.


 

MAHKOTA / TIANG

Mahkota melambangkan kewibawaan yang mempunyai sifat-sifat keluhuran Budi pekerti, Arif bijaksana dan ikhlas yang terdiri dari  :

  1. Burung Garuda, melambangkan :

    • Keberanian dan keperkasaan

    • Hidup dalam kehidupan sambil mempertahankan kehormatan Bangsa dan Negara dari segala macam permasalahan dimuka Bumi

    • Kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi.

    • Ketangguhan dan keuletan dalam mengemban tugas Bangsa dan Negara.

    • Persatuan dan kesatuan yang kuat dan kokoh.

    • Rela korban jiwa raga demi Bangsa dan Negara.




2. Bokor atau Bejana Emas bagian atas bulat dan bagian bawah beralur sebelas melambangkan :  Setiap pemimpin yang bernaung di bawah lambang Tunggul “SINTUWU MAROSO”  senantiasa melaksanakan pembinaan 11 (Sebelas) azas kepemimpinan.


3. Bunga Teratai melambangkan kesucian dan keteguhan :


-  7 ( Tujuh ) helai daun di artikan Sapta Marga


-  7 ( Tujuh ) helai daun di artikan Sapta Marga


4. Kepala Tiang  bulat  beralur  8  (Delapan)  melambangkan  kebulatan  tekad  dalam melaksanakan  8 Wajib TNI.

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us

static_page