Dandim 1309 Manado Minta Dukungan Pemkot dan Warga Manado
https://korem131santiago.blogspot.com/2017/06/dandim-1309-manado-minta-dukungan.html
MANADO, Komando Daerah Militer (Kodam) XIII Merdeka melalui Zeni Komando Daerah Militer (Zidam) bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 1309 Manado melaksanakan kegiatan sosialisasi untuk rencana pembangunan pangkalan militer Batalyon Infanteri Raider 712 Wiratama,Jumat 2 Juni 2017 di Masjid Al-Kautsar kampung Loreng Bailang,Manado, Kepala Zeni Komando Daerah Militer (Kazidam) XIII Merdeka melalui Wakazidam XIII Merdeka Letkol Czi Chairil Anwar Daun dalam pemaparannya mengatakan rencana pembangunan kompleks militer Batalyon Rider 712 ini telah lama direncanakan melihat kondisi Batalyon yang ada saat ini sudah tidak representatif dan memenuhi syarat teknis layaknya keberadaan satu Batalyon.
Chairil menegaskan karena pemerintah daerah belum dapat menyediahkan lahan untuk lokasi pembangunan kompleks militer yang terpadu,maka pimpinan TNI AD memutuskan untuk memanfaatkan tanah negara yang di Kecamatan Bunaken Kota Manado,dimana secara administrasi lahan seluas 20,2 hektar ini adalah tanah negara dengan status yang tercatat di kantor BPN yang oleh negara di berikan Hak Guna Pakai kepada Kementrian Pertahanan cq TNI AD seluas 14,4 hektar dan sisanya yakni seluas 5,8 hektar berstatus HGB atas nama Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad).
Atas dasar Juridis formal yang memiliki ketetapan hukum yang kuat ini kata Chairil,maka diputuskan bahwa seluruh kekuatan Batalyon Raider 712 Wiratama terdiri dari empat Kompi yang saat ini terpisah di sejumlah wilayah yakni di Teling,Tateli ,Amurang dan Sukur serta Paniki akan disatukan di Bailang ini.”Sesuai aturan internal TNI AD harusnya Batalyon yang terdiri dari empat Kompi satu Markas Batalyon dalam satu kompleks baik personel dan peralatan.”ungkapnya.
Dia menegaskan,untuk kepentingan itulah maka diharapkan kepada warga setempat yang selama ini berstatus penggarap diatas tanah negara yang dikuasakan kepada Kementrian pertahanan melalui TNI AD,kiranya dapat mengerti dan memahami keputusan dan dasar hukum atas rencana TNI AD akan memanfaatkan lahan ini untuk pembangunan pangkalan militer yang representatif dan strategis.”Atas dasar ini kami meminta agar warga yang terkait dengan lahan tersebut diatas dapat mendukung penuh rencana ini sementara terkait dengan harapan sejumlah warga untuk mendapatkan biaya ganti rugi atas pemanfaatan lahan ini,Chairil mengatakan hal itu tidak dapat dipenuhi sebab anggaran yang disiapkan hanya untuk pembangunan sarana dan prasarana berupa asrama,perkantoran,fasilitas publik seperti poliklinik,rumah tempat ibadah dan sarana prasarana olah raga seperti lapangan sepak bola bertaraf internasional serta fasilitas pendukung lainnya.”Untuk biaya ganti rugi TNI AD tidak memiliki alokasi anggaran,namun dalam proses pembangunan yang nantinya akan memakan waktu 5 sampai 6 tahun warga setempat akan diberi ruang untuk turut terlibat secara tidak langsung seperti berjualan di sekitar lokasi pembangunan guna memenuhi kebutuhan para pekerja mega proyek ini.”tandasnya sambil menambahkan keberadaan pembangunan dari pangkalan militer ini akan ramah lingkungan dan bermanfaat positif warga setempat.
Ditempat yang sama Komandan Kodim 1309 Manado Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengatakan pada prinsipnya seluruh proses mulai dari rencana hingga kegiatan pembangunan pangkalan militer ini adalah kewenangan penuh dari Kodam XIII Merdeka,namun keterlibatan jajaran Kodim 1309 Manado dalam hal ini terkait dengan fungsi kewilayahan yang berada dibawah Kodim 1309 Manado.”Saya hadir mendampingi Waka Zidam XIII Merdeka pada kesempatan ini,karena lokasi rencana pembangunan pangkalan militer ini berada di wilayah Kodim 1309 Manado sesuai rencana untuk langkah awal adalah penataan lokasi seperti jalan masuk dan drainase serta objek rencana pembangunan nantinya, untuk itu kata Toar,meski biaya ganti rugi pihak TNI AD tidak dapat menyiapkan,namun sebagi kompensasi para penggarap atas lahan tersebut diatas akan diberikan prioritas dan kemudahan untuk melakukan aktivitas perekonomian disekitar lokasi tersebut.
Dia menjelaskan,nantinya mega proyek internal TNI AD ini akan mempekerjakan tenaga teknik profesional sekira 300 orang,jadi orang pasti membutuhkan fasilitas pendukung tambahan seperti warung makan dan kios sembako.”Soal teknis bagi warga yang ingin membuka usaha disekitar lokasi selama pembangunan berlangsung,nantinya akan diatur melalui kepala lingkungan setempat berkoordinasi dengan Babinsa di wilayah ini.
Ditambahkannya,jika pembangunan kompleks militer ini rampung,maka dipastikan kawasan ini akan dihuni sebanyak seribu orang prajurit bersama keluarga.”Seperti kondisi pangkalan militer yang telah ada,jika Mako Yonif Raider 712 ini akan selesai dibangun,akan berdampak positif bagi kondisi sosial kemasyarakatan didaerah ini,khususnya bagi warga Kelurahan Bailang.”tandas Toar sambil menambahkan keberhasilan pembangunan ini juga memerlukan dukungan pemerintah dan warga setempat, kegiatan Sosialisasi ini diikuti sekira 53 orang yang terdiri dari 7 masyarakat penggarap lahan tersebut, 25 masyarakat yang terkait pelebaran jalan 2 M dan 21 orang dari perwakilan dari tokoh agama,tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang juga turut dihadiri oleh Kasilog Korem 131 Santiago diwakili oleh Pasilog Korem 131/Santiago Kapten Inf Alex. W. M, Pasilog Kodim 1309/Manado Kapten Inf Taufiq Tubagus, Danramil 1309-01 Tuminting Kapten Inf Frans Dahua, Imam Masjid Al-Kautsar Bailang lingkungan VI Muhammad Lahamendu, Kepala Lingkungan VI kampung Loreng Bailang Muhammad Kaluminti, Para Babinsa Koramil 1309-01 Tuminting Wilayah Bailang, dimana kegiatan sosialisasi rencana pembangunan pangkalan Militer Batalyon Raider 712 ini dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama.
Chairil menegaskan karena pemerintah daerah belum dapat menyediahkan lahan untuk lokasi pembangunan kompleks militer yang terpadu,maka pimpinan TNI AD memutuskan untuk memanfaatkan tanah negara yang di Kecamatan Bunaken Kota Manado,dimana secara administrasi lahan seluas 20,2 hektar ini adalah tanah negara dengan status yang tercatat di kantor BPN yang oleh negara di berikan Hak Guna Pakai kepada Kementrian Pertahanan cq TNI AD seluas 14,4 hektar dan sisanya yakni seluas 5,8 hektar berstatus HGB atas nama Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad).
Atas dasar Juridis formal yang memiliki ketetapan hukum yang kuat ini kata Chairil,maka diputuskan bahwa seluruh kekuatan Batalyon Raider 712 Wiratama terdiri dari empat Kompi yang saat ini terpisah di sejumlah wilayah yakni di Teling,Tateli ,Amurang dan Sukur serta Paniki akan disatukan di Bailang ini.”Sesuai aturan internal TNI AD harusnya Batalyon yang terdiri dari empat Kompi satu Markas Batalyon dalam satu kompleks baik personel dan peralatan.”ungkapnya.
Dia menegaskan,untuk kepentingan itulah maka diharapkan kepada warga setempat yang selama ini berstatus penggarap diatas tanah negara yang dikuasakan kepada Kementrian pertahanan melalui TNI AD,kiranya dapat mengerti dan memahami keputusan dan dasar hukum atas rencana TNI AD akan memanfaatkan lahan ini untuk pembangunan pangkalan militer yang representatif dan strategis.”Atas dasar ini kami meminta agar warga yang terkait dengan lahan tersebut diatas dapat mendukung penuh rencana ini sementara terkait dengan harapan sejumlah warga untuk mendapatkan biaya ganti rugi atas pemanfaatan lahan ini,Chairil mengatakan hal itu tidak dapat dipenuhi sebab anggaran yang disiapkan hanya untuk pembangunan sarana dan prasarana berupa asrama,perkantoran,fasilitas publik seperti poliklinik,rumah tempat ibadah dan sarana prasarana olah raga seperti lapangan sepak bola bertaraf internasional serta fasilitas pendukung lainnya.”Untuk biaya ganti rugi TNI AD tidak memiliki alokasi anggaran,namun dalam proses pembangunan yang nantinya akan memakan waktu 5 sampai 6 tahun warga setempat akan diberi ruang untuk turut terlibat secara tidak langsung seperti berjualan di sekitar lokasi pembangunan guna memenuhi kebutuhan para pekerja mega proyek ini.”tandasnya sambil menambahkan keberadaan pembangunan dari pangkalan militer ini akan ramah lingkungan dan bermanfaat positif warga setempat.
Ditempat yang sama Komandan Kodim 1309 Manado Letkol Arm Johanes Toar Pioh mengatakan pada prinsipnya seluruh proses mulai dari rencana hingga kegiatan pembangunan pangkalan militer ini adalah kewenangan penuh dari Kodam XIII Merdeka,namun keterlibatan jajaran Kodim 1309 Manado dalam hal ini terkait dengan fungsi kewilayahan yang berada dibawah Kodim 1309 Manado.”Saya hadir mendampingi Waka Zidam XIII Merdeka pada kesempatan ini,karena lokasi rencana pembangunan pangkalan militer ini berada di wilayah Kodim 1309 Manado sesuai rencana untuk langkah awal adalah penataan lokasi seperti jalan masuk dan drainase serta objek rencana pembangunan nantinya, untuk itu kata Toar,meski biaya ganti rugi pihak TNI AD tidak dapat menyiapkan,namun sebagi kompensasi para penggarap atas lahan tersebut diatas akan diberikan prioritas dan kemudahan untuk melakukan aktivitas perekonomian disekitar lokasi tersebut.
Dia menjelaskan,nantinya mega proyek internal TNI AD ini akan mempekerjakan tenaga teknik profesional sekira 300 orang,jadi orang pasti membutuhkan fasilitas pendukung tambahan seperti warung makan dan kios sembako.”Soal teknis bagi warga yang ingin membuka usaha disekitar lokasi selama pembangunan berlangsung,nantinya akan diatur melalui kepala lingkungan setempat berkoordinasi dengan Babinsa di wilayah ini.
Ditambahkannya,jika pembangunan kompleks militer ini rampung,maka dipastikan kawasan ini akan dihuni sebanyak seribu orang prajurit bersama keluarga.”Seperti kondisi pangkalan militer yang telah ada,jika Mako Yonif Raider 712 ini akan selesai dibangun,akan berdampak positif bagi kondisi sosial kemasyarakatan didaerah ini,khususnya bagi warga Kelurahan Bailang.”tandas Toar sambil menambahkan keberhasilan pembangunan ini juga memerlukan dukungan pemerintah dan warga setempat, kegiatan Sosialisasi ini diikuti sekira 53 orang yang terdiri dari 7 masyarakat penggarap lahan tersebut, 25 masyarakat yang terkait pelebaran jalan 2 M dan 21 orang dari perwakilan dari tokoh agama,tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang juga turut dihadiri oleh Kasilog Korem 131 Santiago diwakili oleh Pasilog Korem 131/Santiago Kapten Inf Alex. W. M, Pasilog Kodim 1309/Manado Kapten Inf Taufiq Tubagus, Danramil 1309-01 Tuminting Kapten Inf Frans Dahua, Imam Masjid Al-Kautsar Bailang lingkungan VI Muhammad Lahamendu, Kepala Lingkungan VI kampung Loreng Bailang Muhammad Kaluminti, Para Babinsa Koramil 1309-01 Tuminting Wilayah Bailang, dimana kegiatan sosialisasi rencana pembangunan pangkalan Militer Batalyon Raider 712 ini dilanjutkan dengan acara buka puasa bersama.
Posting KomentarDefault CommentsFacebook Comments